Mengapa anak-anak Gontor selalu bersemangat mengurusi hal-hal yang dirasa tidak penting untuk dirinya, sibuk dengan urusan orang lain ?
Ayah bunda yang kami muliakan, di Gontor secara tidak langsung kami ditanamkan nilai-nilai kehidupan, yang jika diterjemahkan akan berbunyi:
Bermanfaatlah untuk orang lain dengan Ilmu dan hartamu.
Jika engkau tak mampu keduanya, bermanfaatlah dengan salah satunya.
Jika engkau tak mampu, bermanfaatlah dengan tenagamu.
Jika dengan itu engkau masih tak mampu, bermanfaatlah dengan senyumanmu.
Jika engkau masih juga tak mampu bermanfaat dengan senyummu, maka bermanfaatlah dengan tidak menyusahkan orang lain.
Namun jika dengan begitu engkau masih tak mampu, maka apa bedanya engkau dengan seekor binatang.
أولئك كالأنعام بل هم أضل
Kami selalu disadarkan dengan Hadist Nabi Muhammad Saw:
أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللهِ -تعالى- أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
Orang-orang yang paling dicintai disisi Allah Swt adalah orang yang paling bermanfaat untuk orang lain
خيرالناس انفعهم للناس
Sebaik-baik manusia adalah yang paling memberi manfaat kepada orang lain
Kalaulah boleh anto menyampaikan jeritan hati anak anak ayah dan bunda yang telah mengenyam pendidikan di Gontor, seakan-akan mereka akan berkata:
Izinkan kami anak-anakmu, untuk bergerak walau bukan untuk mengejar jabatan seperti yang ayah bunda impikan, izinkan kami terus bergerak walau kami tak memiliki seragam ASN yang menjadi kebanggaan ayah dan bunda, karena kami lebih memilih dibanggakan para penduduk langit dibanding dibanggakan penduduk bumi
Semoga ayah dan bunda tidak menyesal dengan perubahan-perubahan pola pikir mereka yang semakin dewasa melebihi usia mereka 🙏🙏🙏
Hormat kami
H. Agususanto,Lc.,S.S.,M.H
Pembina Shigor Bengkulu
0 Komentar